via Kumparan.com and Antara news, 19 November 2019: The Papua Archaeology Centre organised a school program for the megalithic site of Tutari, with the aim of education school children about local heritage. The news articles are in Bahasa Indonesia. (Thanks to Hari Suroto for the links)
Kepala Balai Arkeologi Papua, Gusti Made Sudarmika mengatakan, Situs Megalitik Tutari di Papua merupakan salah satu situs penting yang menggambarkan hadirnya peradaban di Papua sejak jaman prasejarah.
“Dari melalui situs ini, kita dapat mengetahui bagaimana kepiawaian nenek moyang hidup dan berkarya pada jaman prasejarah,” kata Made kepada wartawan di Kota Jayapura, Selasa (19/11).
Menurut Made, potensi budaya Situs Megalitik Tutari merupakan simbol-simbol budaya yang syarat dengan nilai-nilai kehidupan. “Nilai budaya ini menjadi sumber pembentukkan karakter bangsa, yang patut diketahui dan dipahami kita semua,” katanya.
Balai Arkeologi Papua mengelompokkan peninggalan di Situs Megalitik Tutari jadi 6 sektor berdasarkan lokasi batu lukis dengan motif lukisan bervariasi.
Source: Inilah 6 Sektor Peninggalan Situs Megalitik Tutari di Papua – kumparan.com
See also