via Portal Sains, 30 January 2020: An Indonesian article on the value of citizen archaeology and ethnographic lines of investigation to illuminate archaeological evidence. Article is in Bahasa. Thanks to Hari Suroto for the link.
Penelitian arkeologi di Indonesia, terutama di Papua, ternyata tidak melulu diinisiasi oleh peneliti dan institusi pendidikan/penelitian semata. Seringkali penelitian arkeologi didahului dengan penemuan benda-benda arkeologi oleh warga setempat maupun informasi yang sudah ada sebelumnya di antara mereka. Informasi penemuan benda-benda arkeologi oleh penduduk ini ditindaklanjuti dengan survei arkeologi.
Survei arkeologi adalah pengamatan tinggalan arkeologi disertai dengan analisis yang dalam. Tujuan survei untuk memperoleh benda atau situs arkeologi yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Survei dapat pula berarti melacak berita dalam literatur, karena adanya laporan temuan. Tingkatan sumber data yang paling akurat untuk melacak keberadaan tinggalan arkeologi maupun situs adalah sumber tertulis. Sumber tertulis dapat berupa laporan penelitian, laporan perjalanan, prasasti, dan naskah sastra.
Salah satu penelitian arkeologi di Papua yang memanfaatkan cerita rakyat sebagai informasi awal adalah penelitian arkeologi di Kawasan Danau Sentani. Terdapat beberapa versi tentang asal-usul orang Sentani, ada yang memberi keyakinan bahwa mereka memang penduduk asli, tetapi ada juga yang mengatakan asal-usul mereka dari arah matahari terbit yaitu di timur atau Pasifik.
Source: Ini Peran Warga dan Cerita Rakyat dalam Penelitian Arkeologi | Portal Sains