via Liputan6, 14 April 2020: All quiet at the Tutari Megalithic Site because of the current Covid-19 crisis. Article is in Bahasa, thanks to Hari Suroto for the link.
Suku Tutuari saat ini sudah musnah akibat perang suku. Masyarakat Doyo Lama yang saat ini berdiam di sekitar situs bukanlah keturunan suku Tutari. Mereka percaya bahwa sebagian suku Tutari telah menjelma jadi batu yang sekarang ada di situs ini.
“Masyarakat Doyo Lama percaya bahwa situs ini sakral dan hingga kini mitos tentang suku Tutari dan nenek moyang masyarakat Doyo Lama diceritakan secara turun temurun pada generasi muda. Peninggalan di situs ini antara lain batu lukis, batu bongkahan berbentuk arca, batu berbaris dan menhir (batu berdiri),” kata Hari.
Balai Arkeologi Papua mengelompokan peninggalan pada situs ini menjadi 6 yakni lokasi batu lukis yang ditemukan banyaknya motif lukisan bervariasi, diantaranya motif manusia, manusia setengah ikan, binatang, tumbuhan, dan benda-benda budaya seperti gelang, kapak batu serta motif geometris seperti lingkaran dan matahari. Semuanya adalah ekspresi pengetahuan manusia saat itu tentang alam sekitar.
Source: Pagi Senyap di Wisata Budaya Situs Megalitik Tutari Sentani – Regional Liputan6.com