via Tempo, 07 July 2020: Hari Suroto from the Papua Archaeology Centre warns that the proposed construction of a cement factory in the Baliem Valley has the potential to negatively affect archaeological sites. The story is in Bahasa.
Arkeolog dari Balai Arkeologi Papua Hari Suroto meminta Pemerintah Kabupaten Jayawijaya untuk memikirkan dan mengkaji kembali mengenai rencana pembangunan pabrik semen di Lembah Baliem, Wamena. Menurutnya, jika hal itu dilakukan maka bisa merusak situs budaya dan kondisi alam Lembah Baliem.
Hari menerangkan, pabrik semen tersebut akan merusak ekologi dan situs arkeologi, serta menjadi tumpuan hidup Suku Dani yang menempati kawasan itu. “Karst Lembah Baliem menjadi areal berburu Suku Dani, mengingat tradisi berburu untuk pemenuhan kebutuhan protein,” ujar dia kepada Tempo, Senin malam, 6 Juli 2020.
Rencana pembangunan pabrik semen itu mencuat dalam kegiatan Panja bersama Dinas PU Provinsi Papua dan disetujui oleh Komisi IV DPRD Papua dua minggu lalu, yang dianggap memiliki potensi penghasil semen untuk kebutuhan di Papua. Pabrik tersebut juga dianggap bisa membantu mengangkat pendapatan asli daerah setempat, termasuk pemberdayaan tenaga kerja lokal.
Source: Arkeolog Sebut Pabrik Semen Akan Rusak Situs Budaya Lembah Baliem – Tekno Tempo.co