via National Geographic Indonesia, 23 September 2021: An article in Indonesian about the work of archaeology, featuring an interview with Adhi Agus Oktaviana of the National Archaeology Research Center
Pada 1891, seorang paleoantropolog Belanda, Eugène Dubois menemukan Pithecanthropus erectus di Trinil, Jawa Tengah. Temuannya membuka pandangan tentang kehadiran peradaban purba Nusantara untuk catatan sejarah.
Tak hanya Dubois, banyak temuan fosil manusia purba dan bangunan kuno juga terungkap oleh para arkeolog. Temuan itu membuat kita–orang awam–bertanya-tanya tentang bagaimana sejatinya sebuah tempat menjadi situs arkeologi? Dan, seberapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk penelitian maupun penggalian?
Source: Bagaimana Arkeolog Mengetahui Keberadaan dan Umur Benda Prasejarah? – National Geographic